Rabu, 26 September 2012

Masyarakat Singkong Indonesia Mengembangkan Jonggol menjadi Cassava City

Acara temu bisnis petani dan pengusaha singkong di gelar pada acara Halal bi halal Masyarakat singkong Indonesia (MSI)  pada tanggal 22 September 2012, di kantor pusat MSI,  di Tapos desa Jambu luwuk, Ciawi, Bogor. Demikian disampaikan H. Sanjaya, ketua panitia halal bi halal MSI.

Acara tersebut di hadiri oleh petani, pengusaha, pakar pertanian, mahasiswa, dosen, calon investor singkong dan para pengurus  MSI daerah, propinsi dan Kabupaten, seperti MSI Kalimantan, MSI Sulawesi, MSI Gorontalo, MSI Lampung, MSI Banten, MSI Jabar, MSI Bogor, MSI Cianjur, MSI Krawang, MSI Subang dan lain-lain.

Pada sambutan nya di dalam acara tersebut, ketua MSI  H. Suharyo Husen BSc.SE.MBA menyampaikan bahwa MSI adalah organisasi kemasyarakatan yang ingin mengangkat derajat petani, Jika petani singkong terangkat diharapkan petani komoditas lainnya terangkat juga.

Suharyo Husen menambahkan, MSI di dirikan pada tanggal 28 Februari 2010 di Pondok Ratna, Tapos Ciawi, Bogor, Hari Ulang Tahun(HUT) MSI pertama tahuin 2011 di adakan di Tapos. Dan HUT yang kedua, 28 Februari 2012 diadakan di Pandegelang Banten. Pada acara itulah di gelar Gerakan Nasional Singkong (GERNAS )MSI oleh menteri Perindustrian.

Kini di usia nya menjelang 3 tahun MSI telah ada di 75 Kab di 25 propinsi, terakhir di Brebes. Dalam kepengurusan MSI di tingkat propinsi, Gubernur dan Ketua DPRD diangkat sebagai pelindung MSI dan Kepala-kepala dinas terkait yg berhubungan diangkat menjadi Ketua ataupun tenaga ahli, ungkapnya.

Mengapa singkong?  Suharyo Husen menjawab bahwa singkong, atau cassava atau ubi kayu, banyak sekali kegunaannya dari Daun, Batang dan umbinya yaitu sebagai sumber pakan ternak, sumber pangan, sumber energi, sebagai bahan baku degredabel plastic, bahan baku kertas, serta bahan baku untuk kebutuhan farmasi. Ini yang membuat pasar “Singkong” terbuka sangat luas.

Di Indonesia kini sedang di galakan Beras komposit yaitu pengembangan singkong menjadi tepung komposit dan mengubah tepung singkong menjadi butiran dilakukan untuk mensubstitusi beras.

Membangun  Jonggol Menjadi Casava City
 Ketua MSI Suharyo Husen menyampaikan bahwa Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) dalam waktu dekat akan membangun dan mengembangkan daerah jonggol menjadi percontohan sistem kluster bagi Masyarakat singkong Indonesia. MSI bekerjasama dengan Indofood akan membangun proyek Kluster Agroindustri singkong, tahap pertama seluas 400 Ha (satu kluster).  Dan proyek ini diharapkan akan meluas ke daerah-daerah lainnya.

Mengapa Jonggol ?  kota jonggol yang terkenal dengan sebutan “Kota Misteri”   masih banyak tanah di situ yang tidak jelas pemiliknya, masih banyak lahan tidur disana. Oleh karena itu MSI memilih jonggol karena di daerah ini masih tersedia banyak lahan kosong dan tidur, serta letak nya tidak terlalu jauh dari kota Bogor dan ibu kota Jakarta.

Dalam temu bisnis MSI tersebut banyak petani serta tenaga ahli singkong yang juga mengembangkan singkong di jonggol hadir disitu, dan menyatakan bergabung dengan MSI serta bersedia membantu untuk membangun dan mengembangkan Jonggol menjadi “ Cassava City” antara lain Yotama Gorontalo, pemilik  Sekolah Alam “ Desa Wisata Religius” dari Sulawesi, Raharjo ahli pertambangan minyak yang kini mengembangkan pertanian menggunakan teknologi mekanisasi dan yang lain-nya sepakat akan membantu MSI dengan ilmu nya masing-masing untuk mengembangkan kluster singkong di Jonggol. (Rhp)



4 komentar:

  1. Hati hati dengan Program Bisnis Agro Cassava miliknya Andi Benyamin, kini Andi benyamin berstatus buron karena melarikan uang para Investor

    BalasHapus
  2. sampai sekarang juga belum ada kabarnya

    BalasHapus
  3. sampai sekarang juga belum ada kabarnya

    BalasHapus
  4. sampai sekarang juga belum ada kabarnya

    BalasHapus