Selasa, 10 Maret 2009

Tentang Masyarakat Singkong Indonesia

Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) atau"Indonesian Cassava Society (ICS)" adalah organisasi masyarakat, yang anggotanya terdiri dari seluruh petani singkong di Indonesia; para pengusaha agribisnis singkong; ilmuwan; para tenaga ahli terkait; para industriawan terkait; para pedagang terkait; para peneliti; para pengamat terkait; para penyuluh pertanian; pegawai negeri sipil pusat dan daerah; para aparat terkait.

Organisasi ini dibentuk melalui suatu Deklarasi oleh para pendiri pada tanggal 28 Februari 2010 di Pondok Ratna Farm, Jl. Raya Tapos no.10 Kp Cukanggaleuh 1 RT 01/RW 02, Desa Jambuluwuk, Kecamatan Ciawi, Kab. Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia 16720.

Para pendirinya adalah DR Marwah Daud Ibrahim; H. Suharyo Husen, BSc, SE,MBA; Prof. DR. Winugroho, DR. Thamrin Chaniago; Prof.DR. Endang Sukara; Prof. DR.Elan Masbulan; Dra. Alita Nursanti; Ir. Miftah; Hj. Ratna Suningsih; Entang; Suparjan; Rommy; Yoyok Wastoyo; Pualam Puteh; Aidil Akbar.

MSI melalui budidaya singkong yang terintegrasi dengan penerapan modernisasi dan standarisasi teknologi, manajemen budidaya dan pengolahan hasil, dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terkait (para pemangku kepentingan)

Logo
  • Coklat : singkong sebagai komoditas pokok
  • Kuning : nama organisasi dengan warna kuning emas yang mencerminkan bernilai tinggi dan lestari
  • Hijau : kesejahteraan bersama semua Pemangku kepentinganSingkong (petani, pengolah, dan pedagang singkong dan sebagainya

Visi:
Singkong Sejahtera Bersama (SSB)- Cassava for Mutual Prosperity


Misi :
  1. Mengembangkan agribisnis singkong bagi kesejahteraan bersama para pemangku kepentingan terkait;
  2. Meningkatkan daya saing komoditas singkong dan produk-produk dari singkong dipasar dalam dan luar negeri;
  3. Merumuskan dan menyampaikan bahan-bahan masukan kepada pemerintah dalam rangka menyusun kebijakan tentang singkong yang menguntungkan semua pihak;
  4. Mengusahakan dukungan pemerintah bagi pengembangan industri singkong terpadu yang menghasilkan produk-produk dari singkong yang diperlukan pasar dalam dan luar negeri;
  5. Memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia untuk membangun agribisnis singkong dari hulu ke hilir;
  6. Secara terus menerus mempromosikan singkong dan produk-produk dari singkong;
  7. Mengembangkan dan memperluas pemasaran singkong dan produk-produk dari singkong;
  8. Meningkatkan pendapatan petani singkong secara signifikan, minimal Rp 3 juta perbulan/keluarga petani singkong;
  9. Meningkatkan tekhnologi agribisnis singkong dari hulu sampai hilir.

Program Kerja :
1. Program kerja jangka panjang :
a. Meningkatkan pendapatan petani singkong;
b. Bersama pemerintah menyusun dan membuat kebijakan yang menguntungkan semua pemangku kepentingan singkong , termasuk didalamnya : petani, pengolah, pedagang, konsumen baik didalam negeri maupun dikuar negeri;
c. Meningkatkan tekhnologi pengolahan singkong untuk berbagai keperluan, baik untuk pangan maupun untuk industri (non pangan) ;
d. Memasyarakatkan varietas-varietas unggul singkong kepada para petani singkong dalam rangka meningkatkan produktivitas dan meningkatkan produksi singkong termasuk didalamnya : Darul Hidayah, Manggu, MSI-I dan RS ;
e. Secara terus menerus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para pelaku agribisnis singkong termasuk petani, pengolah , pedaganga dan peneliti singkong;

2. Program kerja jangka menengah :
a. Meningkatkan produksi singkong secara periodik lima tahunan;
b. Meningkatkan pendapatan petani singkong dan keluarganya secara periodik lima tahunan;
c. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para pelaku agribisnis singkong dari hulu ke hilir secara periodik lima tahunan;
d. Mempromosikan singkong dan produk-produk dari singkong secara berkala lima tahunan;
e. Memperkuat permodalan para pelaku agribisnis singkong secara periodik lima tahunan, misalnya melalui pengembangan sistem klastering didalam sistim pengolahan agribisnis singkong ,termasuk pemasarannya;

3. Program kerja jangka pendek :
a. Menyelsaikan adminstrasi MSI , antara lain Anggaran Dasar, Anggarana Rumah Tangga, Akte Notaris dsb;
b. Mernginventaris varietas singkong yang dirilis pemeerintah dan temuan-temuan varitas baru singkong di masyarakat;
c. Mempersiapkan proyek pengembangan klaster singkong, termasuk industri pengolahan untuk berbagai produk olahan;
d. Mermbantu petani singkong memasarkan singkong mereka;
e. Membantu para pabrikan tapioka untuk memenuhi kebutuhan bahan baku singkongnya;
f. Menyusun rumusan klaster-klaster agribisnis singkong yang saling menguntungkan antara petani , pengolah dan pedagang;
g. Mendorong para petani singkong untuk bekerja sama sesama petani singkong, bergabung kedalam ASPESINDO ( Asosiasi Petani Singkong Indonesia );


Masyarakat Singkong Indonesia (MSI)
Indonesian Cassava Society (ICS)

Mr. Suharyo Husen
Chairman I

3 komentar:

  1. Mohon informasi, bagaimana caranya bisa bergabung dalam keanggotaan MSI serta mendirikan MSI di tingkat Kabupaten/Propinsi?

    Salam,
    Syamsul

    BalasHapus
  2. Saya menawarkan jasa pengolahan tanah untuk perkebunan dan pertanian dengan FARM TRACTOR. Pengolahan tanah secara mekanisasi ini terdiri pembajakan, pembuatan guludan(riger/kair), penggemburan tanah(rotary),pengeboran tanah untuk polibek karet dan juga perawatan(cissel). Alat yang digunakan adalah FORD TRACTOR . Sangat cocok untuk perkebunan SINGKONG,TEBU,JAGUNG,KARET, TEH dan perkebunan lainnya dengan jumlah hektar yang luas.
    Hubungi : Andre 081224720080 / 085724086706

    www.rentaltraktor.blogspot.com

    BalasHapus
  3. saya tertarik untuk membudidayakan singkong menjadi gaplek, sehingga nilai ekonominya naik, asalnya Rp. 1.000,- per kilo menjadi Rp. 2.000,- per kilo.

    Saya ingin terjun ke bidang usaha ini pak,

    bagaimana caranya ?

    terima kasih

    Dadang Sukansyah

    BalasHapus